Senin, 28 September 2009

Mampukah Kita Mencintai Suami / Istri Tanpa Syarat ?

Mampukah Kita Mencintai Istri atau Suami Kita Tanpa Syarat?

Ini cerita nyata, beliau adalah Bapak Suyatno, Direktur Fortis AssetManagement yang sangat terkenal dan sukses di kalangan Pasar Modal dan Investment. Beliau juga sangat sukses dalam memajukan industri reksadana di Indonesia . Apa yang diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.

*Mampukah Kita Mencintai Tanpa Syarat? *"Sebuah perenungan buat para suami, istri dan calon istri". Dilihat dari usianya, beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja,Pak Suyatno, 58 tahun, kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yangsakit dan sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia4 orang anak. Di sinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkananak ke-4, tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke 3, seluruh tubuhnya menjadi lemah, bahkan terasa tidak bertulang. Dan lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi. Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke atas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dialetakkan istrinya di depan TV, supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara, tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum. Untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya,sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib diatemani istrinya nonton TV sambil menceritakan apa-apa saja yang dia alamiseharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang, tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan keempat buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari, ke-4 anak Suyatno berkumpul di rumah orangtua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan, ibu mereka diayang merawat, yang dia inginkan hanya satu, semua anaknya berhasil. Dengan kalimat yg cukup hati-hati, anak yang sulung berkata, "Pak, kami ingin sekali merawat Ibu, semenjak kami kecil melihat Bapak merawat Ibutidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak. Bahkan Bapak tidak izinkan kami menjaga Ibu". Dengan air mata berlinang, anak itu melanjutkan kata-katanya, "Sudah yg ke-4 kalinya kami mengizinkan Bapak menikah lagi, kami rasa Ibu pun akan mengijinkannya, kapan Bapak menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti 20 tahun ini, kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji kami akan merawat Ibu sebaik-baik secara bergantian.

Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anak mereka."Anak-anakku, jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya Ibu kalian disampingku, itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian". Sejenak kerongkongannya tersekat.. "Kalian yang selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya Ibumu, apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini?""Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia meninggalkan Ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan Bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana denganIbumu yg masih sakit." Sejenak, meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, mereka pun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno.

Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan mereka pun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat sendiri istrinya yangsudah tidak bisa apa-apa.

Di saat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio. Kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru. Di situlah Pak Suyatno bercerita. "Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu,tenaga, pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat dia pun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan batinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu. Sekarang dia sakit, karena berkorban untuk cinta kita bersama dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya, apalagi dia sakit".

Bagaimana Adi Prayitno http://arrahmandistro.blogspot.com/ , bila Anda merasa bahan renungan ini sangat bermanfaat bagi Anda dan oranglain, mohon sekiranya dapat sharing kepada teman, keluarga dan kerabat Andalainnya. Semoga bermanfaat.

Minggu, 13 September 2009

Teringat Kampung Halaman

Niiiiitttttt ... Nitttttttttt ... sebuah sms masuk ...

Sis, mami lagi di Gombong
Kita mudik yuk, temenin mama lah ...


Berawal dari sms singkat itu, maka niat mudik segera terluncur. Setelah lebih dari 5 taon ga nginjek kampung halaman, Insya Allah tahun ini aku akan mudik menjumpai lagi setiap sudutnya, membaui lagi setiap aromanya ...

Mengingat kampung halaman, daku jadi teringat :

1. Rumah

Rumah itu mungil aja, terdiri ruang tamu yang berukuran 5 x 2 meter, sungguh tidak proporsional untuk dijadikan ruang tamu. Ruangan lainnya adalah 2 ruang tidur, ruang makan yang menyatu dengan dapur sederhana.

Dindingnya dari gedeg (bambu yang dianyam), daun pintunya ada dua (atas bawah yang bisa dibuka salah satu atau dua-duanya), tralisnya jendelanya berupa jalinan kawat-kawat yang dirangkai berbentuk sarang tawon.

Lantainya kawan, masih lantai tanah, jadi keluar masuk rumah harus menggunakan sandal. Kalo berani nyeker, bisa di sabetin sama nenek ..

Rumah itu dibangun dengan konsep bongkar pasang, jadi saat adenya mama yang paling bungsu nikah, supaya tempatnya lapang untuk hajatan, maka dinding-dindingnya bisa di copot, ntar kalo hajatannya udah selesai dindingnya di pasang lagi, kereenn yaaa .. hehehe ...


2.Kali

Di Belakang rumah ada kali, enggak tau tuh kali apa namanya. Yang jelas tuh kali mulitifungsi banget. Bisa buat buang hajat, sewaktu aku kecil di rumah belum ada jambannya, ada juga wc umum yang kalo mo make antri dulu. Lah dari pada kebelet, mendingan lari ke kali deh, tinggal nongkrong di aliran airnya yang deres ... ga perlu antre. Tapi biasanya ga berani sendiri sih, harus di anterin sama orang dewasa.

Selain buat buang hajat, kami juga suka mandi-mandi atau sekedar main air di situ. Di beberapa sudut, ada air pancuran, ga tau itu airnya berasa dari kali atau mata air yang lain.
Di saat-saat tertentu, tu kali suka di bendung gitu trus dipasang jaring-jaring ... biasanya warga kampung suka panen udang dengan cara seperti itu.

Pernah juga ada peristiwa horor bin misterius, di kali itu. Seorang anak laki-laki hilang saat mandi-mandi di kali itu menjelang maghrib. Seluruh warga kampung mencari .. menyusuri kali. Tapi ga ketemu juga, akhirnya mereka meminta bantuan seorang paranormal yang sudah kenamaan dari kampung sebelah. Menerut penerawangan si paranormal, si anak ini terjebak dalam palung (sumur) di suatu tempat di kali itu. Dengan ilmu-ilmu gaibnya, si paranormal ini berhasil memunculkan si anak itu ke permukaan. Konon, kabarnya tubuh si anak ini udah rusak bolong-bolong tercabik-cabik, kaya abis di makanin gitu. Itu kabar yang tersiar dari mulut ke mulut, benar atau tidaknya Wallahu'alam, aku ga liat dengan mata kepalaku sendiri, karena semenjak hilangnya si anak itu, para orang tua melarang anak-anaknya untuk mandi-mandi di kali. Dan kami anak-anak ini sudah sangat parno, malah ga berani mendekati kali.

3. Mushola

Ga jauh dari rumah, ada mushola yang lumayan gede juga untuk ukuran kampung kecil itu. Di mushola itu lah tempat aku pertama kali mengenal huruf hijaiyah lewat pengajian sore. Tapi aku udah ga inget lagi ustadz siapa yang ngajar kami waktu itu.

Selain buat ngaji n sholat, biasanya sepulang dari sekolah, kami bocah--bocah cilik suka main-main di pelataran mushola yang adem.

4. Sekolah TK

Di sana aku sempat bersekolah TK di tempat yang sama dengan sepupuku bersekolah. Aku inget, pertama kali masuk, aku disuruh nusuk-nusuk gambar. Jadi, bu guru kasih aku sebuah gambar, terus gambar itu harus di copot dengan cara menusuk-nusukkan jarum ke sekeliling gambar itu.

Selain itu, aku juga inget acara senamnya di halaman sekolah. Di mana aku banyakan bengong dan bingung aja, yah namanya juga baru pertama kali sekolah ...

Trus, di sana perbendaharaan kataku bertambah, dan satu kata yang paling aku inget, kata 'banci'. Aku sampe pusing mikirin maknanya, kata itu asing di telingaku, tapi kok kata banci ini mirip-mirip kata 'panci' yah. Apa kupingku yang salah denger atau gimana? Karena belum mengenal arti kata 'banci', jadi sementara itu setiap ada anak yang menyebut 'banci' kepada seseorang, aku ngebayangin orang itu memakai panci, kalo ga di atas kepalanya ya di pantatnya ...

5. Dikejar-kejar

Yups .. dikejar-kejar. Jadi, dari kecil emang aku udah bakat jadi selebritis yang dikejar-kejar fansnya. Waktu kecil fans yang ngejar-ngejar aku tuh kebo (gara-gara pake baju merah ... loh itu kebo atau banteng yee? yang jelas aku lari terbirit-birit di kejar tuh kebo), dikejar-kejar anak anjing (gara-gara sok ngegodain itu anjing, si anak anjing kegirangan ... dipikirnya aku mo ngajak maen kali ya. Jadilah kami maen kejar-kejaran. Aku harus manjat tembok pagar rumah orang n nangkring disitu lama banget sampe yang punya anjing datang dan menyelamatkan anjingnya dari timpukan sendalku ... hihihi ) dan dikejar-kejar orang gila (namanya Seni ... katanya sih dia keilangan anaknya, makanya suka mupeng kalo ngeliat bocah imut nan manis macam aku, langsung dia ngejar mo meluk sambil histeris, "Anaakkkuu ... dimanaaa anakkuuu ...." huuuffffffff.

Beranjak remaja fans yang ngejar-ngejar tuh cowo sambil tereak-tereak, "Mba .. mbaa ... masih ada kembaliannya." Hehehe pesan sponsor tuuhh.
Menuju dewasa fans yang ngejar-ngejar tuh para debitur yang nagih-nagih utang ...

6. Mainan

Naahh ... dunia anak itu kan dunia bermain yah. Masa kecilku juga penuh dengan permainan. Mainan yang paling seru itu maen boneka. Tapi bonekanya bukan boneka yang cakep seperti barbie gitu, tapi boneka dari kain perca. Terus kami juga kreatif menrancang pakaian-pakaian untuk bonek-boneka kami. Ada juga yang punya otak bisnis, hasil rancangan baju bonekanya di jualin ke temen-temen.
Selain main boneka, kami juga biasa main tanah (makanya jadi cacingan hehehe), main masak-masakan (secara lingkungannya masih asri, banyak tanaman-tanamannya yang bisa di berdayakan jadi sumber makanan tambahan kalo bener-bener kelaperan hihihi), dan main cublak--cublak suweng ...

cublak cublak suweng
suwenge ting geletek
nganggo kepudung solek
tak ijo royo-royo
sopo gelem delekake
sir – sir pong ‘dele bodhong
sir – sir pong ‘dele bodhong
sir – sir pong ‘dele bodhong-dhong-dhong–dhong ….

7. Pohon bambu

Liat pohon bambu, aku pasti teringat dengan kampung halaman. Bagaimana tidak, disekeliling rumah banyak tumbuh koloni pohon bambu. Apalagi di sepanjang kali, pohon-pohon bambu tumbuh berderet-deret seperti memagari.

Tapi yang paling inget sih suara gesekan bambu-bambu itu jika dimainkan oleh angin. Kalo matahari lagi nongol sih, merdu banget kedengarannya, menenangkan. Tapi kalo matahari udah tenggelam, suara gesekan bambu tertiup angin jadi terdengar horor ... membuat bulu roma meremang.


8. Gundul pacul

Ada sebuah lagu rakyat yang biasanya kami nyanyikan, begini syairnya :

Gundul-gundul pacul cul gembelengan 2x
Nyungi-nyungi wakul kul (....)
Wakul glimbang segane dadi sa' ratan 2x

Lagu sederhana yang mudah di ingat oleh otak kanak-kanak kami, pun kenangan yang tercipta saat aku menyanyikan lagu itu bersama sepupu-sepupu kecilku di suatu malam yang sepi. Saat lagi heboh2nya bertembang sambil cekikikan, tiba-tiba terdengar gedoran keras di pintu. Semua mendadak terdiam, nenek membuka daun pintu bagian atas ... ziiingggg ... kegelapan yang menyambutnya. Celingak-celinguk ... ga ada siapa-siapa di sana. Tanpa di komandoi, kami semua lari terbirit-birit ke kamar dan nyusruk di bawah bantal-bantal. Semenjak itu, ga ada lagi yang berani menyanyikan lagu gundul-gundul pacul lewat maghrib ...

Jumat, 11 September 2009

Beautiful Girl

free music downloads | music videos | jose mari chan pictures


Beautiful girl, wherever you are
I knew when I saw you, you had opened the door
I knew that I’d love again after a long, long while
I’d love again.

You said “hello” and I turned to go
But something in your eyes left my heart beating so
I just knew that I’d love again after a long, long while
I’d love again.

Refrain :
It was destiny’s game
For when love finally came on
I rushed in line only to find
That you were gone.

Whenever you are, I fear that I might
Have lost you forever like a song in the night
Now that I’ve loved again after a long, long while
I’ve loved again.

*Repeat Refrain

Beautiful girl, I’ll search on for you
‘Til all of your loveliness in my arms come true
You’ve made me love again after a long, long while
In love again
And I’m glad that it’s you
Hmm, beautiful girl.


Selasa, 08 September 2009

Test Pack ....

Bosen berkutat di ruangan mungilku, daku melangkahkan kaki menyusuri koridor hijau lantai dua dan menyusuri titian tangga yang membawaku ke lantai satu ...

Celingak ... celinguk, mencari seseorang yang bisa di ajak ngobrol-ngobrol ngalor ngidul ...

"Buuuu ... kemaneee ajeeee ...kok baru nongoollll " Sebuah suara dari seorang rekan mengagetkanku ...

"Ada aje, dari tadi aku di atas kok ... nape??? baru ga ngeliat 3 hari aja kangennya dah segitu ... " Timpalku ...

"Hehehehe ... enggak, ini ... aku ada kabar bae ..." Katanya lagi sambil cengangas-cengenges mencurigakan ... hmmm

"Apaan seh?? bikin penasaran aje ... buruan bilang ..." Desakku ...

"Hmmm ... aku positif bu, isi ... dah lima minggu... " Deg ....

"Serius loe??? udah periksa dokter blom?" Desakku lagi tambah penasaran

"Ya udahlah ... dikau sendiri gimana? Katanya dah telat yah? Udah perika pake test pack blom?"

"Blooommm ..."

"Yaaeeelaaaahh ... buruan ditesssttt, kali aja positif, udah telat lebih dari seminggu kan?? Aku aja telat seminggu udah positif, padahal pake testpack yang murahan loh yang 3500 doang ... tapi karena penasaran aku test lagi pake yang sensitif . Dan dua-duanya emang positif ...." Terangnya panjang kali lebar ...

"Ooohh ... iya deh, besok di test ... " Jawabku lesu ...

"Udah sekarang aja, yuk jalan ke toko obat, atau nitip aja ma Bu Tini yang mo ke Alfamart yah ..." Tanpa persetujuanku sobatku itu langsung mengambil keputusan ...

Tak berapa lama, sampailah sebuah testpack di tanganku. Dengan sedikit deg-degkan aku membawa benda itu beserta sebuah gelas aqua kosong ke kamar mandi ... ngeteesssstttttt ...


Huuuuffffffff ...

Kenapa alat ini ga pernah memihakku ...

Sudah beratus-ratus kali ga pernah muncul dua garis di situ ...

Selalu aja satu garis ... tegas ... buatku membisu ...

Hiks .... tak terasa air mata menganak sungai di pipiku ...

Duh Robbi ... harus menunggu berapa lama lagi aku???

Sabtu, 05 September 2009

Ketika Sepi Mendera



Apa yang dapat kuceritakan tentang sepi ini???

Apakah cukup kuwakili dengan sebuah ilustrasi seperti ini ...

Pulang kerja dalam keadaan lelah ...

Turun dari angkot tepat di depan rumah, memandang sesaat bangunan 2 lantai bercat abu-abu itu. Kecil mungil saja tanpa taman kecuali beberapa pot tanaman titipan dari mertua.

Berjalan perlahan menghampiri pintu kayu hitamnya, korek-korek tas mencari segerenceng kunci-kunci. Ketemu ... ceklek ... ceklek ... sedikit seret tapi akhirnya bisa terbuka juga ...

"Assalammu'alaikum ... aku pulaaanggg ..." ...............

Apa yang kau harapkan sama seperti yang kuharapkan ...

Berharap ada yang menyambut tentu saja ... tapi itu tidak terjadi ...

Hanya kesunyian yang menghadang ... selalu begitu setiap kali ku buka pintu itu selama lima tahun ini.

Berikutnya dia tetap setia menguntitku dari ruang ke ruang ... dari waktu ke waktu ...

Menghantui ...

Menggerogoti ...

Menumpahkan air mata ...

Menyesakkan dada ...

Huuuffffffffff ... dengan apa ku usir sepi ini ???







Rabu, 02 September 2009

The Power Of Love


"Masihkah kau mencintaiku???" Seringkali ku tanyakan hal itu padamu ...

Dan tersenyumlah aku saat kamu menjawab, "Ya ... aku masih cinta padamu..."

Tapi apakah aku sudah puas dengan jawaban itu??? oh tidak ...

Cinta ...

Cinta membuat Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal membangun istana indah nan megah dari susunan 43 jenis batu permata untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum.

Cinta membuat Juliet rela menempuh jalan kematian untuk bersatu dengan romeo.

Cinta membuat seorang jenderal di timor-timor mempersembahan kepala dedengkot Fretilin untuk calon istrinya yang bersedia menjadi mualaf untuk menikah dengannya.

Cinta membuat Qais & Layla "Majnun" hingga berujung pada kematian yang mengenaskan.

Lalu ... cintamu .... cinta kita ... akan membuat kau dan aku seperti apa sayang???

Kuharap ... cinta kita akan mengambil bentuk yang lebih indah dari itu semua ...

Bangunan cinta kita harus lebih indah dari taj mahal yang akan hancur ketika sangkakala berbunyi. Aku ingin sebaliknya, saat sangkakala berbunyi justru kemegahan bangunan cinta kita yang akan menyambut kita di kampung akhirat kelak ...

Bila salah satu kita tiada, jangan harapkan aku akan mengorbankan nyawaku untukmu, kau pun tak perlu melakukan yang sama. Tapi berdo'alah sayang, semoga kita dipersatukan kembali di Surga-Nya ...

Aku tak meminta kau mempersembahkan kepala siapapun di hadapanku, aku hanya ingin kau mempersembahkan karya-karya besarmu serta prestasi-prestasi gemilangmu yang di patenkan atas nama cintamu padaku ...

Kata orang, cinta dapat membuat seorang pecinta menjadi hilang akal, buta, bisu dan tuli. Tidak, cinta kita akan menerangi pikiran, kalbu dan mata kita, sehingga kita akan semakin tajam melihat, mendengar dan merasa. Dengan begitu, kita tidak akan tersesat dalam fatamorgana duniawi ...

Terlalu berlebihan ga sih harapanku???











Selasa, 01 September 2009

Jam Segini, 5 Tahun yang Lalu




Sabtu, 28 Agustus 2004 Jam 18. 24

Jam segini 5 taon lalu, pergi ke dokter dengan keluhan flu berat, "Dok, tolong obatnya jangan dikasih yang ada obat tidurnya ya, karena besok saya ada acara penting." Pintaku.
Pak Dokter mengerutkan kening lagu bertanya, "Kalo boleh tau, acaranya apa? Workshop? Seminar?"
"Bukan dok, besok hari pernikahan saya ... " hehehe ...


Sabtu, 28 Agustus 2004 Jam 19 47

Jam segini 5 taon lalu. Seorang sobat karib datang ke rumah, she said, "Cha, beneran ga sih loe besok mo merried?" Impianku sejak berani bermimpi tuk nikah adalah ga mau bikin ortu repot dengan pernikahanku.
Dan terwujud, malam itu suasananya syahdu, sepi, khusyu, ga ada musik hingar bingar, tenda, kerumunan orang-orang, ribet-ribet di dapur, dan yang heboh-heboh lainnya.
Aq kira ortuku pun rada ga percaya besok mereka akan mengantarkan putri pertamanya menuju pernikahan ...


Ahad, 29 Agustus 2004 Jam 00.41

Jam segini 5 taon lalu. Menangis dalam kepasrahan pada QL terakhirku di kamar masa gadisku.
Semoga semua berjalan lancar ... semoga dan semoga ...


Ahad, 29 Agustus 2004 Jam 04.28

Jam segini 5 taon lalu, terbangun dengan jantung berdebar, Hp-Hp bergetar, berita ini itu beredar, sedikit panic dan gugup tergambar, urus persiapan terakhir tuk hajat besar, sajadah-sajadah tergelar bersiap untuk sholat shubuh agar lebih tenang dan sabar ...


Ahad, 29 Agustus 2004 Jam 06.44

Jam Segini 5 taon lalu, baru aja turun dari mobil di depan gedung, langsung di sambu sama penata rias yang lagi panic, coz aq telat datang.
Terus langsung diamankan di ruang rias, di suruh merem, sementara tangan-tangan ahli mereka memermak mukaku.
Ku dengar sebuah suara, "Bu, mba Ichanya dah cantik, ga usah menor-menor, ga usah tebel-tebel, alis jangan dikerok dan ga usah pake bulu mata palsu." Owh ... rupanya camer sedang memberikan instruksi pada penata riasku ... hihihi


Ahad, 29 Agustus 2004 Jam 09.03

Jam segini 5 taon lalu, selesai di dandanin, ku buka mataku menatap pantulan wajahku di cermin.
Subhanallah ... sapa itu? Cantik nian. Aq baru tau, kalo aq nie ternyata titisan Cleopatra ... hehehe. Aq jatuh cinta pada wanita di cermin itu.
"Penganten wanita udah siap? Penganten pria udah dateng, ayo ... kita sambut." Ibu penata rias menyematkan mahkota indah sebagai sentuhan terakhir, maka sang ratu sehari telah siap menyambut calon rajanya...


Ahad, 29 Agustus 2004 Jam 10.28

Jam segini 5 taon lalu. Alhamdulillah, dengan sekali ucap ijabnya langsung kabul, sah ...
Do'a Barakallahu Laka ... membahana, di iringi dengan desahan nafas lega dan bisikan hamdalah, suasana berubah riuh ketika alm kakekku berseru-seru,"cium ... cium ... cium ... " Pengantennya langsung bersemu merah ... hahahaha ...


Ahad, 29 Agustus 2004 Jam 13.23

Jam segini 5 taon lalu. Acara resepsi lagi seru-serunya, makanan lagi melimpah-melimpahnya, tamu lagi banyak-banyaknya, senyum lagi lebar-lebarnya, kerongkongan penganten lagi kering-keringnya.
Kasih kode ke orang-orang minta tolong di ambilin minum, tapi ga kunjung di kasih juga ... haaauuuuuusss ... haaaaauuuuuusssssss ...


Ahad, 29 Agustus 2004 Jam 18.41

Jam segini 5 taon lalu. Sibuk bongkar kadooooo ... isinyaaaaa ... aneka barang pecah belah, piring, gelas, garpu, wajan, teko, termos, sprei, bed cover, aneka macam cangkir, rice cooker, buku-buku, sajadah, mukena, dll (lupa eeuuiii....) .... hiks ... ga ada yang kasih kado kulkas, kompor gas n mesin cuci ...


Senin, 30 Agustus 2004 Jam 04.45

Jam segini 5 taon lalu. Terbangun kaget oleh suara adzan shubuh, tuk beberapa saat lupa ruang dan waktu, aku dimana?? Langit-langit kamar itu asing, jendela itu asing, pintu itu asing, lemari itu asing, ranjang ini asing dan ... ada makhluk asing ... nyaris histeris. Wangi semerbak melati dan kebaya putih yang tergantung anggun memulihkan kesadaranku ... oooiiiyaaa ... aku dah nikah yah ... hihihi ....