Sabtu, 05 September 2009

Ketika Sepi Mendera



Apa yang dapat kuceritakan tentang sepi ini???

Apakah cukup kuwakili dengan sebuah ilustrasi seperti ini ...

Pulang kerja dalam keadaan lelah ...

Turun dari angkot tepat di depan rumah, memandang sesaat bangunan 2 lantai bercat abu-abu itu. Kecil mungil saja tanpa taman kecuali beberapa pot tanaman titipan dari mertua.

Berjalan perlahan menghampiri pintu kayu hitamnya, korek-korek tas mencari segerenceng kunci-kunci. Ketemu ... ceklek ... ceklek ... sedikit seret tapi akhirnya bisa terbuka juga ...

"Assalammu'alaikum ... aku pulaaanggg ..." ...............

Apa yang kau harapkan sama seperti yang kuharapkan ...

Berharap ada yang menyambut tentu saja ... tapi itu tidak terjadi ...

Hanya kesunyian yang menghadang ... selalu begitu setiap kali ku buka pintu itu selama lima tahun ini.

Berikutnya dia tetap setia menguntitku dari ruang ke ruang ... dari waktu ke waktu ...

Menghantui ...

Menggerogoti ...

Menumpahkan air mata ...

Menyesakkan dada ...

Huuuffffffffff ... dengan apa ku usir sepi ini ???







2 komentar:

Anonim mengatakan...

Loh, memang pada kemana semua, Mbak? Semoga tidak tiap hari ya, Mbak ... Semangat ^_^

Ceritanya Cha mengatakan...

Kan di rumah mang cuma berdua bang, kalo lagi pulang duluan yah ... begitulah keadaannya ... ^_^